KBMK adalah singkatan Keluarga
Besar Mahasiswa Khonghucu, sebuah wadah/lembaga /organisasi kegiatan mahasiswa
kerohanian Agama Khonghucu di Indonesia.
Awal mula terbentuknya KBMK
adalah berdasarkan pemikiran Raissa Lauwsen, mahasiswa BiNus jurusan Marketing
Communication angkatan 2009 dari PAKIN ( Pemuda Agama Khonghucu Indonesia )
Cibinong – Bogor, yang pada saat mengikuti kegiatan POM (Pekan Orientasi Mahasiswa) sekarang dirubah namanya menjadi
FEP (Freshmen Enrichment Program) bingung mengikuti unit kerohanian apa saat
jam kerohanian. Pada saat itu,UKM Kerohanian yang ada adalah KMBD (Keluarga
Mahasiswa Buddhis Dhammavaddhana), KMH ( Keluarga Mahasiswa Hindu ), KMK ( Keluarga Mahasiswa Katholik ), MT ( Majelis Ta’Lim ) dan PO (Persekutuan
Oikumene).
Menyedihkannya mentor Raissa ini
adalah orang yang kurang paham tentang Agama Khonghucu. Ia menyamakannya dengan
Agama Buddha sehingga Raissa diajak untuk mengikuti kelas Agama Buddha. Padahal
ajarannya berbeda. Maka dengan perasaan bimbang, akhirnya ia mengikuti kelas
Agama Buddha.
Namun setelah berdiskusi dengan
beberapa teman, ternyata cukup banyak BiNusian yang beragama Khonghucu. Dari
situlah ia mengambil keputusan untuk merintis Agama Khonghucu. Ia mengumpulkan
BiNusian yang ia tahu bahwa mereka beragama Khonghucu. Beberapa di antaranya
adalah Hendricho Saputra dari PAKIN Pondok Cabe, Urip Nursalim dari PAKIN Tangerang,
serta Alberd Praditya Nurhalim dari PAKIN Tangerang.
Dari mereka, Raissa mendapatkan
informasi tentang BiNusian yang lain. Disinilah timbul semangat karena ia
melihat besarnya potensi BiNusian beragama Khonghucu. Ia mulai mengumpulkan dan
membakar semangat para BiNusian beragama Khonghucu untuk ikut membentuk UKM
kerohanian ini.
Akhirnya sekitar hampir dua tahun
yang lalu para perintis memberanikan diri untuk bertemu dengan pihak kampus.
Mereka mencari informasi tentang unit kegiatan di BiNus sampai akhirnya takdir
mempertemukannya dengan Bapak Drs. Moang De Fernandez yang membina UKM
Kerohanian BiNus. Pembina yang akrab dipanggil Pak Fer ini sangat hangat,
terbuka dan membimbing para perintis KBMK. Dari Pak Fer mereka diajarkan
bagaimana cara membuat proposal pembentukan.
Namun, perjuangan masih tetap
berlanjut. Mereka harus mengumpulkan minimal tiga puluh tanda tangan BiNusian
yang mendukung terbentuknya KBMK ini. Mereka mencoba mendapatkan data tersebut
dari kampus. Tapi karena peraturan BiNus
yang tidak memperbolehkan mengumbar data pribadi mahasiswanya, maka mereka
hanya diberikan data nama, jadwal kuliah, dan ruang kuliah sementara nomor
telepon, alamat maupun email tidak diperkenankan untuk diberikan kepada mereka.
Raissa, Dian Wulandari dari PAKIN
Tegal dan Rio dari PAKIN Tangerang mulai bergerak membagi tugas untuk door to
door ke kelas-kelas meminta tanda tangan. Banyak sekali rintangan yang
dihadapi. Mulai dari tidak masuknya mahasiswa-mahasiswi tersebut, off class,
sampai ada beberapa mahasiswa-mahasiswi sudah berpindah keyakinan. Namun hal
ini tidak membuat mereka patah semangat. Mereka berusaha mencari nama-nama
tersebut melalui facebook. Media facebook cukup efektif dalam mencari
orang-orang tersebut. Disini mereka
mendapatkan informasi lebih luas khususnya dari para alumni. Pada momen ini
mereka bertemu dengan Anton Talok ( sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua KBMK
) yang berasal dari Pontianak dan Fery Suriajaya
yang berasal dari Jakarta .
Setelah mengumpulkan tanda tangan
dalam jangka waktu cukup lama, maka mereka menyerahkan proposal lengkap dengan
tanda tangan dukungan. Setelah itu, mereka melakukan presentasi-presentasi
dengan pak Fer, pak Elidjen,S.Kom,M.InfoCommTech ( pada saat itu masih menjabat
sebagai Student Creative Development Center Manager ), Pak Paulus A.F, Dwi
Santo,SH,MH ( Pembina UKM Olahraga, Seni, Peminatan, dan Media Informasi )
sampai Bapak Drs.Andreas Chang, MBA ( Wakil Rektor III BiNus University ).
Pada saat presentasi pertama, Pak
Fer mengoreksi proposal kami. Pada presentasi kedua, Pak Elidjen meminta mereka
untuk mendapatkan dukungan dari lembaga tertinggi Agama Khonghucu di Indonesia
dan membawa penguatan-penguatan untuk membentuk UKM ini seperti Undang-Undang
Dasar. Pada presentasi kedua ini, Pak Fer membawa berita yang cukup mengejutkan
sekaligus menggembirakan bahwa dari data BiNus pada tahun 2010 tercatat kurang lebih
seribu mahasiswa-mahasiswi BiNusian aktif yang beragama Khonghucu. Perlu
digarisbawahi karena berarti banyak BiNusian yang sudah tidak aktif alias sudah
lulus atau cuti beragama Khonghucu. Bahkan ternyata banyak BiNusian yang
beragama Khonghucu memiliki kolom agama Buddha atau lain-lain di kolom formulir
pendaftaran mahasiswa. Hal ini berarti BiNusian yang beragama Khonghucu lebih
dari angka seribu orang.
Pada presentasi ketiga, mereka
mengajak Bapak Drs.Uung Sendana,SH ( Wakil Ketua II Majelis Tinggi Agama
Khonghucu Indonesia
) sebagai perwakilan dari MATAKIN. Bapak Uung ini adalah seorang yang berjiwa
muda dan sangat mendukung perkembangan KBMK. Pada presentasi ketiga ini, Pak
Uung membawa setumpuk buku tentang Agama Khonghucu untuk memperkuat argumen
mereka. Dari sini pula lah mereka sepakat untuk mengangkat Pak Uung sebagai
pembina KBMK.
Akhirnya presentasi keempat pada
tanggal 20 Mei 2010 jam 10:00-2:00 team KBMK bertemu dengan Pak Fer dan Pak
Andreas Chang. Mereka menjelaskan secara detail apa saja yang mereka harapkan
secara rinci dengan membawa data-data yang detail. Presentasi ini merupakan
penyempurnaan presentasi-presentasi sebelumnya dan selanjutnya mulai
diperbolehkan untuk melakukan aktivitas sebagai Pra UKM.
Pada tanggal 11 Juni 2010 jam
11:20-13:00 KBMK mulai mengadakan kegiatan rutin kelas kebajikan ( Ming De )
pertama. Berikutnya KBMK mulai mengikuti berbagai kegiatan, baik di dalam
kampus maupun di luar kampus. Beberapa kegiatan kampus yang dilakukan selain
Ming De adalah ikut serta dalam program FEP, ikut serta dalam program Latihan
Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa syukuran ulang tahun BiNus, menghadiri SCDC
Update, menghadiri undangan-undangan dari teman-teman UKM dan HMJ lainnya, ikut
serta dalam BiNus Book Fair setiap awal
semester, mengadakan doa bersama dan melakukan perayaan-perayaan seperti Duan Yang yang baru-baru ini dilakukan, mengunjungi Kong Miao, Kelenteng dan
lithang-lithang, serta masih banyak kegiatan lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Sedangkan untuk acara eksternal,
KBMK dilibatkan dalam panitia Perayaan Imlek Nasional oleh MATAKIN, Perayaan
Har Lahir Sheng Ren Kong Zi oleh Khongcu Bio Tangerang, mengikuti acara Diskusi
Pendalaman Kitab Suci, acara-acara dari Deparatemen Agama, dan masih banyak
lagi.
Sumber : Buletin KBMK
Binus University
Media Konfusiani mengucapkan Selamat
Berdirinya KBMK ( Keluarga Besar Mahasiswa Khonghucu ) Univeritas Binus semoga
Tian senantiasa memberkatinya dan KBMK Binus University bisa menjadi obor bagi
berdirinya KBMK-KBMK di perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
Print this page
Wah saya baru baca artikel ini. Terima kasih, admin. Semoga KBMK bisa berguna bagi seluruh umat Khonghucu Indonesia, khususnya pemuda-pemudi Khonghucu.
BalasHapus