Home Tentang Kami Kontak Kami Donasi E-Book

Hikayat Wei De Dong Tian, Xian You Yi De

Wei De Dong Tian
Wei De Dong Tian berasal dari zaman Raja Suci, Nabi Da Yu dan penasihatnya, Nabi Yi, 23 abad SM.., sedangkan Xian You Yi De berasal dari zaman Raja Suci, Nabi Cheng Tang dan penasihatnya, Nabi Yi Yin, 18 abad SM.

Pada zaman dinasti Xia, sekitar 23 abad SM.., Raja Suci, Nabi Da Yu, pendiri dinasti Xia, menghadapi gangguan dari suku liar dekat perbatasan negeri. Mereka sering merampas harta milik rakyat.
Raja Suci, Nabi Da Yu didampingi penasihatnya Yi berusaha menghalau suku liar ini. Berkali-kali mereka dapat diusir keluar, namun selalu mengacau kembali.

Begitu berulang-ulang, sehingga nampak sang raja mulai hilang kesabarannya, hampir saja Beliau memerintahkan melakukan penyerangan bersenjata besar-besaran. "Dahulu, ketika aku melaksanakan tugas yang jauh lebih besar dan berat, yakni mengatasi bencana banjir sungai Huang. Pada waktu itu, aku menjabat menteri Raja Suci Nabi Tang Yao dengan segala kemampuan yang aku miliki ternyata dapat keselesaikan. Kini hanya mengatasi suku kecil perbatasan, aku harus menanggung kegagalan. Apakah harus kulakukan penumpasan besar kepada mereka itu? Demikian Beliau mengeluh kepada penasihat Yi.

Untunglah penasihat Yi, seorang suci yang bijaksana, menyampaikan pandangan Beliau, "Wahai Yang Mulia, Janganlah Yang Mulia sampai melupakan teladan mulia para Baginda Suci Nabi Purba terdahulu. Hanya oleh kebajikanlah Tian akan berkenan. Tiada jarak jauh yang tidak terjangkau dengan kebajikan. Sungguh, kerendahan hati mendatangkan rakhmat Tian, sebaliknya tinggi hati akan mendatangkan bencana! Berikanlah cinta kasih Yang Mulia kepada suku yang jauh itu, sediakanlah kebutuhan jasmani maupun rohani mereka, sehingga mereka tenteram. Niscaya mereka akan tunduk, tanpa harus mengalami kehancuran oleh kekuatan senjata kita!" 
Raja Suci, Nabi Da Yu melaksanakan amanat penasihat Yi dan ternyata kebajikannya membuahkan sukses.

Xian You Yi De
Sekitar abad 18 SM, umat Ru Jiao (agama Khonghucu) bersyukur karena diperintah oleh Raja Suci atau Nabi Purba Cheng Tang. Beliau senantiasa didampingi oleh menteri setia yang juga bertindak sebagai penasihat, Nabi Yi Yin.
Ketika Nabi Cheng Tang mangkat, Nabi Yi Yin yang bijaksana bermohon kepada Tian agar cucu Nabi Cheng Tang yang masih remaja menggantikannya. Ia akan mampu dididiknya menjadi pengganti Raja Suci. Anak Raja Nabi Cheng Tang sendiri telah pula berpulang.
Tai Jie, sang cucu yang masih muda usia diangkat menjadi raja, penerus Jalan Suci Ru Jiao yang dikembangkan kakeknya. Namun sayang, semakin lama Tai Jie semakin sering melalaikan tugas pemerintahan. Tai Jie asyik  berburu dan berpesta pora. Hal ini membuat Nabi Yi Yin merasa sangat prihatin.

Banyak nasihat diberikannya kepada Tai Jie sang raja yang masih belia ini, namun seringkali dituruti, tapi kemudian Tai Jie kembali mengikuti sifat kekanak-kanakannya.
Melihat ini, segera Nabi Yi Yin memanggil para menteri senior dan membagikan tugas kenegaraan, pertahanan dan keagamaan kepada mereka. Nabi Yi Yin bermaksud mengajak  Tai Jie ke pesanggrahan dekat makam kakeknya untuk mendidik ajaran dan jalan suci Ru Jiao.

Semua menteri utama menyetujuinya, mereka sungguh menghargai sikap suci dan mulia Nabi Yi Yin. Sebenarnya bila menghendaki, Nabi Yi Yin dengan mudah dapat mengambil alih kerajaan. Namun sebaliknya dengan iman yang teguh kepada Tian, Tuhan Yang Maha Esa, Nabi Yi Yin menegakkan kesetiaan kepada baginda Cheng Tang almarhum dan baktinya kepada rakyat.

Selama tiga tahun Nabi Yi Yin mendidik Tai Jie. Sabdanya yang terkenal : Xian You Yi De - pegang teguhlah kepada Yang Esa itu, yakni kebajikan. Tian akan senantiasa melimpahkan rakhmat-Nya!" 
Pada dasarnya Tai Jie tidaklah jahat, hanya lingkungan kekuasaan telah membuatnya lupa akan tugas suci yang diwariskan leluhurnya. Demikianlah kemudian Tai Jie menjadi sadar akan kekeliruannya dan mulai benar-benar melaksankan jalan suci Ru Jiao, sebagaimana yang dikembangkan oleh almarhum kakeknya serta Nabi Yi Yin dan segenap menteri serta rakyat negeri.

Dengan disambut oleh segenap rakyat dan menteri-menteri senior dinasti Shang, Tai Jie kembali ke ibu kota, melakukan ibadah dan janji setia kepada Tian, Tuhan Yang Maha Esa serta bersembahyang dan berdoa di hadapan makam baginda Cheng Tang kakeknya. Dengan penuh setia, kembali Tai Jie menjalankan tugas kerajaan.

Sumber : Pendidikan Agama Khonghucu untuk SMP Kelas VIII, Depdikbud.2010.

3 komentar:

  1. SALAM.................. Dalam agama KHC ada ucapan salam yg sering disampaikan, baik
    ketika bertemu langsung maupun komunikasi melalui telpon/handphone. Apabila bertemu langsung biasanya disertai penghormatan dgn sikap tangan BAO TAI JI BA DE (delapan kebajikan mendekap lambang kehidupan). Sedangkan komunikasi melalui alat telpon/hp ckp dgn ucapan salam saja.Salam (Zhao Hu) yg diucapkan oleh penyapa adalah WEI DE DONG TIAN (hanya kebajikan berkenan Tuhan) dan dijawab dgn ucapan salam XIAN YOU YI DE (bersama miliki kebajikan Yang Esa). Dibawah ini akan dijelaskan sejarah singkat kedua salam tsb.A. WEI DE DONG TIAN (hanya kebajikan berkenan Tuhan)Ucapan salam ini diajarkan oleh Nabi YI yg hidup sekitar 4.200 thn yg lalu, sejaman dgn Nabi DA YU yg memerintah (2205 SM - 2197 SM) pra Dinasti Xia.Ajaran Nabi YI, menyentuh segala aspek kehidupan termasuk didlmnya ttg pemerintahan. Dlm salah satu sabda Nabi YI mengingatkan pd penguasa, "Berhati-hatilah. Tegurlah dirimu sendiri bila tiada nampak hal2 yg meragukan. Jgn lepas dr hukum dan Undang-undang. Jgn memperturut kesukaan bersantai di dlm kemalasan. Jgn bernikmat dgn kemaksiatan. Angkatlah org bijaksana dan jgn mendua hati. Singkirkan hal yg jahat tanpa ragu. Rencana yg meragukan, jgn diselenggarakan. Kajilah beratus gagasanmu itu apakah selaras dgn akal sehat. Jgn melanggar Jln Suci sekedar ingin pujian rakyat. Jgn menentang rakyat sekedar mengikuti keinginan sendiri. Jgn bermalas, Jgnlah alpa. Dengan demikian ke empat suku bangsa Yi itupun akan datang kpd Baginda". (Shu JIng II.II.I 6).Pd jaman Nabi YI, suku Miao (Miao Zu) dikategorikan suku yg paling keras kepala, perusak, keji dan sombong kpd org lain serta melanggar Jlan Suci. Baginda Yu menitahkan para Raja Muda, mengumpulkan para Ksatria, utk melaksanakan perintahnya menghukum kejahatan suku Miao. Tetapi ketika itu datanglah Nabi YI membantu Baginda Yu dan berkata, "HANYA KEBAJIKAN BERKENAN TUHAN YME (Wei De Dong Tian), tiada jarak jauh tdk terjangkau, kesombongan mengundang rugi, dan kerendahan hati menerima berkah. Demikianlah senantiasa Jalan Suci Tuhan YME". Tersurat di dlm Kitab Shu Jing, II.II.21.Nabi YI bercerita pd Baginda Yu, dahulu ketika Baginda Shun masih diam di pegunungan beliau pergi ke sawah, dan tiap hari menangis berseru kpd Tuhan Yg Maha Pengasih (Min Tian), krn ibu tirinya memperlakukannya sangat jahat demikian juga bapaknya, dan kpd ayah bunda (tiri)nya ia mengaku dirinyalah yg menanggung dosa dan kesalahan.Bersamaan dgn itu, dgn penuh hormat beliau melayani ayahnya, beliau nampak begitu hormat dan sungguh2, sehingga ayahnyapun kemudian berubah oleh pengaruh perilaku itu. Iman yg mencapai puncak itu mengetuk Tuhan Yg Maha Rokh, demikian pd kiranya terhdp penguasa org Miao itu.Yu menghormat dgn Bai atas kata2 yg baik itu dan beliau menarik bala tentaranya. Dan selanjutnya Nabi YI menyatakan bahwa, "Baginda Shun dgn sungguh2 menebarkan/mengamalkan kebijaksanaan dan kebajikan yg dipenuhi kedamaian itu lebih luas".Setelah Baginda Yu menyadari jln yg terbaik utk meredakan dan meredam segalakelakuan suku Miao, mk diselenggarakan tari perisai dan bulu-bulu diantara kedua tangga istanya. Tujuh puluh hr kemudian org2 Miao itupun datang menyatakan tunduk.Krn pengaruh dr Nabi YI, mk peperangan tdk terjd antara penguasa (Baginda Yu) dgn suku Miao. Hanya melalui Kebajikan dpt mencegah jatuhnya korban manusia. Maka oleh umat KHC, ajaran Nabi YI mengenai Wei De Dong Tian dijadikan salam utk menyapa sesama umat KHC dan sbg balasan utk menjawab salam tsb yaitu Xian You Yi De (Bersama Miliki Kebajikan Yang Esa)


    BalasHapus
  2. XIAN YOU YI DE (Bersama Miliki Kebajikan Yang Esa)Xian You Yi De adalah ajaran dr Nabi YI YIN yg hidup sekitar 3.800 thn yg lalu, sejaman dgn Nabi Cheng Tang (1766 SM -1953 SM) pendiri Dinasty Shang dan cucu Nabi Cheng Tang yaitu Raja Tai Jia yg memerintah (1753 SM - 1720 SM)Ajaran tsb skr tersurat dlm Kitab Shu Jing IV.VI.3 yg maknanya, bahwa Tuhan hanya melindungi Kebajikan Yg Esa. Tiap gerak tiada yg tdk membawa rakhmat, sebaliknya bila kebajikan itu mendua, meniga, tiap gerak tiada yg tdk membawa naas. Rakhmat dan naas itu bkn berkait org, hanya Tuhan menurunkan bencana atau bahaya itu berdasar kebajikan.Kebajikan itu tiada guru tetapnya, mengutamakan kebajikan itulah gurunya. Kebaikan itu tiada bentuknya yg tetap, hanya didpt pd yg menyatu dgn yg Esa itu. Kebajikan itu menjdkan semua teratur. Bila tiada kebajikan, akan datang kekacauan. Bila keteraturan itu sama di dlm Jln Suci, tiada sesuatupun yg tdk menuju kejayaan. Bila hanya kekacauan yg sama di dlm urusan, tiada sesuatu yg tdk musnah hancur.Oleh krn itu, tegakkan kasih, khususnya kpd orang tuamu. Tegakkan rasa hormat, khususnya kpd para tua-tua. Mulailah dr keluarga, negeri dan luaskan sampai ke empat penjuru lautan (dunia).

    BalasHapus
  3. terima kasih atas penjelasan Anda...
    Semoga Tian memberkati Anda..Shanzai.

    BalasHapus

TERIMA KASIH