Home Tentang Kami Kontak Kami Donasi E-Book

Penggembala Kambing

Penulis : Lie Wei Ye

Ada seorang anak yang suka menggembalakan kambing. Pada suatu hari ia membawa kambing pergi ke atas gunung untuk makan rumput. Entah kenapa hari itu ia merasa bosan, lalu berteriak anak itu
“Cepat semua ke mari! Ada serigala dating.”
Mendengar teriakan si anak, semua petani di bawah gunung sibuk membawa berbagai senjata dan cepat-cepat berlari ke atas. Tetapi, mereka semua hanya melihat kambing sedang makan rumput dengan tenang, tidak ada bayangan serigala sedikit pun.
“Serigala ada di mana?” tanya para petani.
Anak itu memandang para petani yang cemas itu lalu tertawa terbahak-bahak.
“Tidak ada serigala di sini.”
“Engkau lain kali jangan berbohong lagi!” kata petani-petani itu marah. Semua pun segera turun gunung.

Tidak lama kemudian, anak ini kembali merasa bosan lalu sekali lagi berteriak kepada orang-orang di bawah gunung.
“Tolong, tolong serigala datang! Serigala datang! Semua cepat kemari!”
Ia ingin tahu apakah semua masih bisa tertipu olehnya. Hasilnya, para petani yang berbaik hati ternyata benar-benar tertipu lagi. Kali ini para petani marah sekali. Mereka tidak akan mempercayainya lagi.

Tidak lama kemudian, bara saja para petani itu turun gunung, dari atas gunung benar-benar muncul seekor serigala yang besar. Binatang buas itu segera menuju ke kerumunan kambing gembalaan si anak. Penggembala kambing benar-benar ketakutan. Sambil berlari ia berteriak sekuat tenaga.
“Serigala datang, serigala datang, tolong….. Serigala sekarang beneran datang, tolong…..!
Semua petani yang di bawah gunung walaupun mendengar suara si anak dengan jelas tidak ada yang menolongnya. Jangan-jangan itu adalah tipuan si gembala kambing lagi. Akhirnya, seekor kambing yang paling besar dimakan oleh serigala. Penggembala itu pun hanya bisa menangis. Anak tersebut lalu turun gunung dan membawa beberapa kambing gembalaannya sambil menangis. Beberapa petani yang tertipu bergumam.

“Ketika serigala benar-benar datang, itulah pelajaran bagimu yang suka mempermainkan orang tua.”




Sumber : Burung Gagak dan Pujian Sang Rubah, Kisah-Kisah Inspiratif dari Negeri China

                 Penerbit : Gradien Mediatama, Yogyakarta, 2012. 

print this page Print this page

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH