Di dalam kitab Suci Ru Jiao (agama Khonghucu) ada
beberapa istilah untuk menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa.
Di dalam Yi Jing (Kitab Perubahan) digunakan
istilah Qian yang mengandung
pengertia bahwa Tuhan ialah Yang Maha Ada, Maha Sempurna, Khalik Semesta Alam,
Maha Positif.
Di dalam Kitab Zhong
Yong (Tengah Sempurna) disebut pula sebagai Gui Shen, yang menunjukkan bahwa Tuhan Yang Maha Esa ialah Maha Roh
yang berkuasa atas segala sifat Yin maupun Yang, Yang Maha Suci, Yang di mana
pun berada.
Di dalam Li
Ji (Kitab Kesusilaan) digunakan pula istilah Da Yi 大 一 , yang artinya Satu Yang Maha Besar, sejajar dengan istilah yang
digunakan pula di dalam Yi Jing
dengan sebutan Tai Ji (Yang Maha Ada, Maha Puncak/Kutub) dilambangkan dengan
sebuah o (lingkaran).
Nama yang paling umum, yang terdapat di dalam
seluruh kitab-kitab Ru Jiao ialah sebutan Tian 天 dan Di 帝.
Huruf Tian 天 terangkai dari gabungan dua huruf sebagai akar
kata ialah Yi 一, yang artinya Satu dan大 yang artinya
Besar, jadi Tian mengandung pengertian Yang Maha Esa Maha Besar.
Huruf Di 帝 terdiri atas gabungan beberapa akar kata, yaitu Da 大 yang artinya Besar, Mo yang artinya Langit, Jing yang artinya Bumi dan Kun | yang artinya
Menembusi Atas-Bawah, Mencipta, Menguasai. Jadi Di mengandung pengertian Yang
Maha Besar Khalik Yang Menguasai Langit dan bumi.
Sebutan Di banyak digunakan di dalam Kitab Suci
yang berasal dari zaman Dinasti Shang atau Yin (1766-1122 SM), sedang sebutan
Tian banyak digunakan dalam kitab-kitab suci sebelum Dinasti Shang, seperti
pada zaman Dinasti Xia (2205-1766 SM) dan sesudah Dinasti Shang, yaitu pada
zaman Dinasti Zhou (1122-255 SM), tetapi sering kedua sebutan tersebut
digunakan bersama-sama, bahkan dalam satu kalimat.
Sarjana Barat seperti James Legge D.D.,LL.D., yang
telah menerjemahkan hampir seluruh Kitab Suci Ru Jiao pada abad yang lalu, menerjemahkan
Tian dengan istilah yang dapat diartikan sebagai Langit, Surga atau Kahyangan
dan Di dengan istilah God (Tuhan Yang Maha Esa). Sesungguhnya pengertian Tian
maupun Di seperti yang digunakan dala
Kitab Suci Ru Jiao hanya menunjukkan satu pengertian saja, yaitu untuk menyebut
Tuhan Yang Maha Esa.
Penggunaan istilah Tian dan Di di dalam Wu Jing biasa diberi kata tambahan
pemuliaan di depan, misalnya :
- Shang Tian 上天 artinya Tian Yang Maha Tinggi atau Yang Di Tempat Maha Tinggi
- Hao Tian 昊天 artinya Tian Yang Maha Besar atau Yang Maha Meliputi
- Cang Tian 蒼 天 artinya Tian Yang Maha Suci, Maha Luhur, Maha Tinggi
- Min Tian 旻天 artinya Tian Yang Maha Welas Asih, Yang Maha Murah
- Huang Tian artinya Tian Yang Maha Kuasa, Maha Agung, Maha Pencipta
- Shang Di artinya Di (Tuhan Khalik Pencipta Semesta Alam), Yang Maha Tinggi atau Yang Di Temat Maha Tinggi
Dalam percakapan sehari-hari umat Ru Jiao biasa
menyebut Tian atau Shang Di dengan sebutan Tian Gong天 公 atau Thi Kong (dialek Hokkian atau Tiuchiu), maka
hari suci sembahyang besar kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diselenggarakan tiap
bulan Zheng Yue 正 月 (cia gwee) atau bulan pertama tanggal 8 menjelang
tanggal 9 penanggalan Kongzi atau Yin Li atau Imlek dinamai Hari Suci Jing Tian
Gong 敬天 公 (Khing Thi Kong) yang artinya Hari Suci untuk
Bersujud menghormati Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Demikian disabdakan di dalam Kitab Suci Ru Jiao
bahwa Tian atau Shang Di adalah Tuhan Yang Maha Hidup, Menjadi Sumber dan
Tempat Berpulang bagi Semua Yang Hidup, Yang Maha Mengetahui, Yang Mencintai
Rakyat Ciptaan-Nya, Yang Menridhoi kebajikan, Yang Menghukum kejahatan.
Tersurat di dalam Shu Jing (Kitab Sejarah) :
- Sungguh Tian Maha Mengetahui dan hanya Nabi setiap saat mentaati hukumNya
- Tian mencintai rakyat-Nya, maka apa yang menjadi kehendak rakyat, Tian meluluskan
- Tian melihat seperti rakyat melihat, Tian mendengar seperti rakyat mendengar
- Jalan Suci Tian memberkati kebaikan dan menghukum kejahatan
Tersurat pula dalam Kitab Mengzi :
Di dalam Kitab Lun Yu (Sabda Suci) tersurat :
- Yang gembira/bahagia di dalam Tian, dapat melindungi dunia, yang takut akan Tian dapat melindungi negerinya (Mengzi IB:3)
- Was-was dan hati-hatilah, apa yang keluar dari kamu akan kembali kepadamu (Mengzi IB:12)
- Siapa menurut kepada Tian akan terpelihara, yang melawan Tian akan binasa (Mengzi IVA:7)
Di dalam Kitab Lun Yu (Sabda Suci) tersurat :
- Siapa berbuat dosa kepada Tian, tiada tempat (lain) ia dapat meminta doa (Lun Yu III:13)
- Tian Maha Tahu, 'Siapakah yang hendak ku kelabui? Apakah Aku akan mengelabui Tian?" (Lun Yu IX:12)
- Nabi bersabda,"Aku tidak menggerutu kepada Tian, tidak pula menyesali manusia. Aku hanya belajar dari tempat rendah ini, terus maju menuju tinggi. Tian lah mengerti diriku!"
Beriman Kepada Tian, Tuhan Yang Maha Esa
Tiap insan yang dewasa kesadaran batinnya, yang
memiliki akal budi sehat pasti merasakan dan mengakui bahwa dibalik
kenyataan-kenyataan alam benda yang fana dengan segenap hukum-hukumnya, pasti
ada Khalik Yang Maha Sempurna yang menciptakan semua. Oleh karena itu beriman
kepada Tian Yang Maha Esa adalah hal utama bagi kehidupan rohani manusia.
Di dalam Yi Jing 1 ditulis “Tuhan Yang Maha
Sempurna, memiliki sifat-sifat Yuan (Khalik, Pencipta Alam Semesta, Maha Kasih,
Prima Causa sekaligus causa finalis, Mula dan Akhir Semua), Heng (Maha Besar,
Maha Menjalin/Menembusi, Maha Indah), Li (Maha Pemberkah, Menjadikan Tiap
Pelaku Menuai Hasil Perbuatannya, Maha Adil), dan Zhen (Maha Kuasa, Maha Kokoh,
Maha Abadi Hukum-Nya)”
Lebih lanjut dalam Zhuan (Penjelasan) ditulis,
“Maha Besar Tuhan Yang Maha Sempurna dengan sifat-Nya sebagai Khalik, berlaksa
benda dan wujud bermula dan semuanya kepada Tian Yang Maha Esa. Awan berlalu,
hujan dicurahkan, benda dan makhluk mengalir berubah bentuk, sungguh Maha
Gemilang Dia yang menjadi akhir dan mula semua. Jalan Suci Tuhan Yang Maha
Sempurna menjadikan perubahan dan perleburan, masing-masing lurus dengan watak
sejati dan Firman. Melindungi persatuan dalam keharmonisan yang agung. Semua
membawa berkah, semua dengan hukum yang abadi.”
Walaupun demikian, hakekat kenyataan Tian, Tuhan
Yang Maha Esa itu suatu perkara yang tidak mudah dimengerti, tidak dapat
dibatasi dengan kemampuan pengertian manusia yang serba terbatas, di dalam
kitab Zhong Yong tersurat, “Sungguh Maha Besar Kebajikan Tuhan Yang Maha Roh,
dilihat tiada nampak, didengar tiada terdengar, namun tiap wujud tiada yang
tanpa Dia. Demikianlah menjadikan umat manusia di dunia berpuasa membersihkan
hati dan mengenakan pakaian lengkap, sujud bersembahyang kepada-Nya. Sungguh
Maha Besar Dia, terasakan di kanan kiri kita. Di dalam Shi Jing tertulis,
“Adapun kenyataan Tuhan Yang Maha Roh, tidak boleh diperkirakan, lebih-lebih
tidak dapat ditetapkan.” Maka sungguhlah sifat-Nya yang halus itu, tidak dapat
disembunyikan dari iman kita; demikianlah Dia.” Ayat terakhir Kitab Zhong Yong
berbunyi, “Tian, Tuhan Yang Maha Esa, Yang Maha Tinggi dan pendukung semua,
tiada suara dan tiada bau. Demikianlah kesempurnaannya.”
Sesungguhnya alam semesta dengan segala hukumnya
yang tepat dan abadi menunjukkan kuasa dan kebesaran Tian, Tuhan Yang Maha Esa.
Di dalam Li Ji tertulis, “Tanda kemuliaan yang
tidak berkesudahan seperti matahari dan bulan beredar dari timur ke barat
dengan tiada berkesudahan, itulah karena Dao Tian, Tuhan Yang Maha Esa, dengan
tanpa menunjukkan adanya perbuatan dan semuanya, jadi itulah Dao Tian;
kesempurnaan (hukum alam) yang gilang gemilang itulah Dao Tian, Tuhan Yang Maha
Esa. Maka seorang yang berperi cinta kasih tidak berbuat yang berkelebihan,
seorang anak yang berbakti pun tidak berbuat yang berkelebihan. Maka seorang
yang berperi cinta kasih di dalam mengabdi kepada orang tua/sesama manusia,
berbuat seperti mengabdi kepada Tian dan dalam mengabdi kepada Tian, berbuata
seperti terhadap orang tuanya. Maka seorang anak berbakti dapat menyempurnakan
diri.” (Li Ji XXVII:3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH