Suatu ketika ada seorang anak laki-laki dengan sifat yang buruk, benar-benar keras kepala, mudh marah, membanting dan memukul benda-benda. Suatu hari ayahnya menuntun dan membawa anak tersebut ke pagar halaman belakang rumah dan berkata,'Nak,mulai sekarang, setiap kamu marah, tancapkan sebuah paku di pagar. Dengan demikian kamu akan tahu berapa kali kamu marah, oke?"
Sang anak berpikir, apa yang harus ditakutkan? Aku akan mencoba. Setelah itu, setiap kali dia meluapkan kemarahan, dia menancapkan paku di pagar dan ketika sehari setelahnya dia datang untuk melihat, dia merasa sangat malu, "Oh paku-paku itu semakin menumpuk!"
Ayahnya berkata,"Kamu lihat? Kamu harus mengontrol dirimu. Jika kamu dapat mengendalikan kemarahan sepanjang hari, kamu boleh mencabut satu di antara paku-paku tersebut dari pagar." Anak laki-laki tersebut berpikir, jika aku sebentar saja marah maka aku boleh menancapkan sebuah paku, tetapi aku harus mengendalikan kemarahanku sepanjang hari sebelum aku boleh mencabut sebuah paku, ini benar-benar sulit! Sekalipun begitu, untuk membersihkan paku-paku tersebut, dia berusaha sekuat tenaga mengontrol dirinya.
pada awalnya dia benar-benar menemui kesulitan, tetapi ketika ia berhasil membersihkan seluruh paku-paku tersebut dari pagar, dia sadar bahwa dia telah belajar bagaimana mengontrol diri. Dengan gembira, ia menemui ayahnya dan berkata,"Ayah, cepat kemari dan lihat, sudah tidak ada lagi paku dipagar, dan saya sudah tidak mudah marah lagi."
Sang ayah berjalan bersama anak laki-laki tersebut dan berdiri di depan pagar lalu berkata dengan suara penuh arti, "Lihat anakku, paku-paku dipagar telah dicabut semuanya tetapi lubangnya akan tetap ada. Setiap kali kamu kehilangan kesabaran pada keluargamu, akan menyebabkan lubang di hati mereka. Ketika pakunya dicabut, kamu bisa meminta maaf, tetapi kamu tidak akan pernah bisa menghilangkan lubangnya."
Print this page
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH