Penulis : Gao Bao
Kebaikan sebelum terhimpun, tidak cukup untuk menyempurnakan nama. Kejahatan sebelum terhimpun, tidak cukup untuk membinasakan badan. Orang rendah budi menganggap kebaikan kecil tidak bermanfaat lalu tidak dilakukan; kejahatan kecil dianggap tidak melukai, lalu tidak disingkirkan. Dengan demikian, kejahatan terhimpun sehingga tidak dapat ditutup lagi; dosanya menjadi demikian besar sehingga tidak dapat diampuni.
Tersurat di dalam Yak King, “Lehernya dibelenggu kalung kayu; telinganya rusak. (Yak King ,Babaran Agung (B) V : 38)
Pada zaman dinasti Han, He Chang, yang lahir di Prefektur Jiujiang, menjabat sebagai gubernur Jiaozhou. Suatu kali datang ke Kabupaten Gaoyao, Prefektur Cangwu, saat melakukan perjalanan dinas, dan bermalam di sebuah rumah pondokan di Huben. Saat itu menjelang tengah malam, ketika seorang wanita berjalan keluar dari kamar bawah, dan berkata dengan suara nyaring, “Namaku Su E atau di kenal sebagai Shizu. Saya dulu tinggal di Xiuli di Kabupaten Guangxin. Kedua orang tua saya meninggal saat saya masih kecil, dan saya tidak punya kakak atau adik. Saya menikahi pria bernama Shi dari kabupaten yang sama, tapi malangnya, ia meninggal lebih dulu.
Ia meninggalkan 120 gulung sutra dan seorang pelayan wanita bernama Zhifu untuk saya. Sendirian, lemah dan miskin, saya tidak dapat menopang hidup saya sendiri. Maka saya berpikir untuk menjual sutra ke kabupaten tetangga. Saya menyewa kereta lembu dari seorang pria bernama Wang Bo dari kabupaten kami, dan membayarnya 12.000 keping tembaga. Saya tiba di tempat ini pada hari kesepuluh di bulan keempat dua tahun yang lalu. Saat itu hari hampir gelap, dan tidak ada yang melintas di jalan, saya tidak berani pergi jauh lagi dan memutuskan bermalam di sini.
Zhifu sakit perut tiba-tiba, maka saya memanggil pemilik penginapan untuk meminta air dan api. Pria itu, namanya Gong Shou, mendatangi kereta kami sambil membawa sebilah pedang dan bertanya pada saya, “Kau datang dari mana? Apa yang kamu bawa di kereta? Mana suamimu? Mengapa kamu sendirian di luar sini? Saya berkata, “Mengapa kamu banyak bertanya?” ia memeluk saya dengan lengannya dan berkata, “Pria muda mengagumi wanita cantik, karena mereka ingin menikmati hidup.” Saya sangat takut dan melawan. Ia menikam saya dengan pedangnya dan saya mati. Ia membunuh Zhifu dengan cara yang sama. Lalu ia menggali lubang di luar pondokan dan mengubur kami berdua, si pelayan berada di atas saya. Ia mengambil uang dan barang kami, membunuh lembu, membakar kereta dan menyembunyikan sisa-sisa kereta dan lembu di dalam sumur kosong di timur pondokan.
Saya dibunuh dengan kejam sehingga amarah saya membuat saya menderita bahkan di langit. Oleh karena tidak ada yang dapat membantu saya, saya harus datang untuk menemuimu, gubernur saya yang bijak.” He Chang bertanya, jika saya menggali jasadmu, apa bukti yang menunjukkan bahwa jasad ini adalah dirimu?” Wanita itu menjawab, “Saya mengenakan gaun putih dan sepatu hitam dari sutra. Pakaian saya belum terurai. “Tolong kunjungi kampung halaman saya dan kuburkan saya di sebelah makam suami saya.”
He Chang menggali tempat itu dan menemukan dua jasad wanita. Ia bergegas kembali ke tempat kerjanya dan mengirim petugas untuk menahan tersangka yang telah mengakui kejahatannya. He Chang kemudian melakukan penyelidikan di Kabupaten Guangxin dan menemukan fakta bahwa Su E berkata jujur.
Orang tua dan saudara-saudara laki-laki Gong Shou di tangkap dan dikirim ke penjara. Dalam laporan kasus Gong Shou, He Chang menulis, “Biasanya anggota keluarga pembunuh tidak dihukum mati. Namun Gong Shou, adalah pelaku utama dan telah menutupi kejahatannya selama beberapa tahun. Hal ini tidak dapat ditoleransi oleh hukum. Kesalahannya bahkan memunculkan keluhan dari hantu, hal yang belum terjadi sebelumnya. Pendapat saya, seluruh keluarga harus dihukum mati untuk penghiburan bagi orang mati dan membantu si hantu untuk menghukum si penjahat.” Usulanny disetujui oleh pengadilan.
Print this page
Aduh...
BalasHapus