Home Tentang Kami Kontak Kami Donasi E-Book

Sama Seperti Yang Lama

Pada zaman dahulu di Negeri Tiongkok hiduplah seorang yang bernama Bu Zi. Ketika menjelang Tahun Baru Imlek, Bu Zi berkata kepada istrinya, "Celanaku yang lama sudah sangat kumal, tolong kamu buatkan celana baru untuk saya."

"Baiklah," jawab istrinya,"Tetapi, engkau mau celana yang seperti apa?"
Bu Zi  berpikir lalu berkata, "Buatkan saya sama persis seperti yang lama saja."

Istri Bu Zi segera pergi membeli sepotong kain yang warna  da kualitasnya sama persis seperti celana lama suaminya. Kemudian, berdasarkan ukuran besar kecilnya celana lama dan modelnya, kain itu segera dijahit menjadi celana baru. Setelah selesai, istri Bu Zi mengambil dua celana itu, dan dibanding-bandingkan. Ah, rasanya celana baru dan celana lama ini ada sesuatu yang berbeda. Di manakah perbedaan tersebut? Dia melihat lagi dengan teliti lalu berpikir-pikir. Akhirnya, istri Bu Zi mengerti. Kedua celana tampak berbeda karena yang satu baru dan lain lama. Celana lama, karena sudah dipakai lama, jadi banyak lipatan dan noda. Selain itu, juga ada beberapa tambalan.

Bagaimana membuat celana baru dan celana lama menjadi sama persis? Istri Bu Zi berpikir sangat lama, lalu mulai bekerja. Ia mulai mencuci celana baru berkali-kali sampai warnanya pudar, meletakkannya di atas lantai, dan membuat beberapa lubang lalu di tambal kembali. Istri Bu Zi kemudian menekan-nekan celana itu sekuat tenaga sampai berkerut. Hal terakhir yang dia lakukan adalah pada waktu makan, dia sengaja menumpahkan noda-noda minyak ke celana baru itu.

Setelah itu sang istri membandingkan lagi kedua celana tersebut, dan menemukan kalau sudah banyak kesamaannya. Dia bahkan tidak dapat dengan cepat membedakan celana yang baru dan lama. Segera saja dengan gembira istri Bu Zi memberikan celana "baru" tersebut kepada suaminya.

"Lihat, sesuai kata-katamu, saya sudah membuat celana yang sama persis dengan celana lamamu. Cepat kamu coba."
"Ini celana baru yang kamu buat untuk saya?" tanya Bu Zi sambil memandangi celana di tangannya.
"Iyah, saya sudah membuatnya sesuai dengan keinginanmu," jelas sang istri.

"Coba ceritakan bagaimana engkau membuatnya jadi seperti ini," demikian kata Bu Zi.
Sang istri pun menceritakan semua proses dengan detil. Dia mengira Bu Zi akan gembira, tetapi tidak disangkanya malah marah.
"Bagaimana mungkin di dunia ini ada wanita yang bodah seperti kamu?!"

Sumber : Burung Gagak & Pujian Sang Rubah, oleh Lei Wei Ye, Gradien Mediatama, Yogyakarta

print this page Print this page

1 komentar:

TERIMA KASIH