Home Tentang Kami Kontak Kami Donasi E-Book

Kalung Berlian

Artikel ini diangkat kembali dari Lentera Konfusiani  dalam rangka untuk mengenang jasa baik Bapak Auw Jang Tjoe Boen alias Bratayana Ongkowijaya seorang cendekiawan Agama Khonghucu, selama hidupnya almarhum tanpa mengenal lelah bekerja untuk perkembangan dan memajukan Agama Khonghucu, Semoga amal kebajikannya senantiasa diberkahi dalam lindungan Tian. Shanzai.

Oleh Bratayana Ongkowijaya

Pelantikan Wisudawan-Wisudawati usai sudah. Namun suasana syukur dan kegembiraan belum hilang seluruhnya, karena malam minggu depan akan diadakan pesta “perpisahan”. Dari sekian wisudawan yang merayakan, ada wisudawati yang justru merasa gundah, semakin dekat hari “H” semakin gelisahlah DIA. Apa pasal?

Wisudawati yang satu ini gelisah karena ia ingin tampil ”cantik” sementara keadaan tidak menunjang. Di mana ia membayangkan tampil cantik lengkap aksesorisnya… tetapi ia tidak punya barang satupun! Apa akal? Pikir punya pikir, ia memutuskan untuk meminjam aksesoris yang dibutuhkan untuk mempercantik dirinya itu, pada tantenya yang ”Kaya”. Dari tantenya yang kaya itulah ia meminjam kalung ”berlian”. Pesta kelulusan dan perpisahan ini memang sangat meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi kemeriahan pesta itu ternyata membawa sesal dan duka yang mendalam bagi ”Wisudawati” yang ingin tampil ”cantik” tadi. Apa gerangan?

”Kalung berlian” yang didapat dari pinjam itu, saat pesta itu hilang entah jatuh di mana. Ini jelas menuntut tanggung jawab untuk mengembalikan seperti apa yang dipinjamnya. Padahal dia orang tak ”mampu”, apa daya? Timbang punya timbang akhirnya dia mengumpulkan segenap daya serta siap menanggung malu yang tak terperkirakan, ia memberanikan diri untuk berterus terang pada tantenya tentang kejadian yang sebenarnya. Diiringi dengan sengguk tangis yang tak tertahankan ia pasrah karena tidak bisa mengganti apa yang sudah dihilangkannya itu. Apa yang terjadi…?

Dengan wajah penuh kasih saying namun berwibawa, tante ”yang kaya” itu memberi wejangan…makanya, jangan terlalu memaksakan kehendak, kalau kejadiannya begini…lalu bagaimana? Akan menjadi beban yang tak tertanggungkan? Omong-omong, sebenarnya tante tidak mungkin meminjamkan ”kalung berlian” itu kepadamu, tetapi karena kau mendesak, dan tante tidak ingin mengecewakan kamu, maka tante meminjamkan ”kalung berlian” yang lain, yakni, ”kalung berlian” imitasi, alias palsu!

Orang harus mengetahui yang tidak boleh dilakukan, barulah kemudian tahu apa yang harus dilakukan. (Bingcu IVB:8)

Intisari kisah di atas memang tak terlalu sering terjadi, namun sangat mungkin terjadi meski bentuk peristiwanya berlainan, tetapi intinya sama. Maka nasehat rohani dalam ayat pertama di atas kiranya boleh menjadi ”pegangan” dalam mengenal mana yang ”tidak boleh” agar tahu apa yang memang ”seharusnya” dikerjakan.

Memang dua perkataan ”yang tidak boleh” serta ”yang boleh” ternyata memberikan pengaruh besar bagi kita.

Jangan lakukan apa yang tidak patut dilakukan dan jangan inginkan apa yang tidak layak untuk diinginkan. Ini sudah cukup. (Bingcu VIIA:17)

Memahami dua perkataan ayat pertama di atas, akan meningkatkan nilai kewaspadaan rohani kita pada ”dua nasehat” dalam ayat kedua: ”yang tidak patut dilakukan” serta ”yang tidak patut diinginkan”. Makna nasehat ini sangat jelas, alamiah dan sederhana, namun memiliki tingkat kedalaman yang tiada batasnya dalam kehidupan kita. Sebab dengan tidak melakukan segala sesuatu ”yang tidak patut dilakukan”, kemudian tidak menginginkan segala sesuatu yang tidak patut untuk diinginkan, sebenarnya pri kehidupan kita senantisa berada di dalam kondisi yang terpelihara dalam nilai tertinggi, yang hanya dimiliki ”umat manusia” Yaitu LEE atau KESUSILAAN!

MEDIA KONFUSIANI
MENYAMPAIKAN

Turut Berduka Cita dan Berbela Sungkawa
Atas Berpulangnya

Bratayana Ongkowijaya
dalam usia 58 tahun
(11-1-1961 M/25-11-2511 Kongzili - 25-8-2018 M/15-7-2569 Kongzili)

Semoga Arwahnya diterima di sisi Keharibaan Kebajikan Kemuliaan Tian Yang Maha Gemilang dan keluarga yang ditinggalkan dapat melanjutkan cita mulia almarhum. Shanzai.

2 komentar:

  1. Buat apasih perhiasan? kayakKalung Berlian jika hanya disimpan saja dirumah? karena itu sebagai simbol bahwa seseorang mempunyai status sosial yang tinggi, serta tetap menjunjung gaya hidup yang modern. Mengingat penampilan adalah hal utama yang dilihat dari seseorang.

    BalasHapus
  2. Tapi saat ini banyak orang yang seperti itu, menggunakan kalung berlian untuk terlihat seperti kalangan-kalangan elite. Fungsinya berlian memang untuk dipamerkan bukan?

    BalasHapus

TERIMA KASIH