Di antara murid-murid Nabi Khong Fuzi, ada suatu yang lebih pandai dan lebih dekat kepada gurunya daripada Zi Gong, yakni : Yan Hui atau Gan Yan. Zi Gong mengakuinya ketika ia berkata,”Bagaimana Su berani membandingkan diri dengan Hwee? Hwee bila mendengar satu dapat mengerti sepuluh,sedangkan Su bila mendengar satu paling-paling dapat mengerti dua. Nabi memuji Yan Hui sebagai seorang yang tidak melakukan dua kali kesalahan yang sama.
Terhadap segala kepandaiannya, Yan Hui tidak sombong atau suka berbantah bahkan lebih suka tinggal di luar sorotan. Ini menyebabkan Nabi berkomentar,”Sepanjang hari Aku bercakap-cakap dengan Hui, dalam percakapan ia tidak pernah membantah, seolah-olah bodoh. Tetapi, setelah ia undur dari hadapanKu dan Kuselidiki perilaku dalam kehidupan pribadinya, ternyata ia dpat memenuhi ajaranKu. Sesungguhnya Hui tidak bodoh.”Yan Hui tidak rakus akan kekayaan atau kedudukan. Ia hidup sederhana, hidup di gang kecil dan hanya makan nasi kasar dan air tawar. Baginya tiada kebahagiaan yang lebih besar daripada belajar. Di antara murid-murid Nabi tak seorangpun yang lebih memahami kebesaran dan misi suci yang diembanNya daripada Yan Hui. Ketika Nabi bersama murid-muridnya terkurung di suatu tempat di antara negeri Tien dan Chen Chai. Beliau bertanya kepada mereka,”Apakah kita telah berbuat salah; mengapa kita harus berada di dalam situasi demikian ini?
Zi Lu balas bertanya, “Mungkinkah kita telah berbuat salah? Atau mungkinkah kita memang tidak baik dan kurang cukup untuk dapat dipercaya?”
Zi Gong berkata, “Cita-cita atau angan-angan guru terlalu jauh bagi kebanyakan orang. Mungkinkah kita dapat agak menurunkan jangkauan angan-angan itu?
Hanya Yan Hui yang menjawab dengan suara nada yang pasti, “Sepanjang angan-angan Guru besar dan tinggi, apa buruknya bila angan-angan itu tidak dapat diterima oleh kebanyakan orang? Hal yang penting ialah bagaimana harus berusaha sebaik-baiknya melaksanakan angan-angan itu!”Karena itu, tidak mengherankan bahwa ketegaran dan komitmen Yan Hui terhadap prinsip yang dipegangnya itu mendapat pujian nabi, “Hui dapat sepanjang tiga bulan tidak melanggar Cinta Kasih, tetapi yang lain-lain hanya dapat bertahan harian atau sebulan saja. “Hui belum pernah memindahkan kemarahan kepada orang lain.
Sayangnya, orang yang demikian berprinsip dan berbakat ini meninggal pada usia muda, 32 tahun. Kematiannya sangat menggoncangkan hati Nabi, beliau menangis dan meratap, “O,mengapa THIAN mendukakanku? Mengapa THIAN mendukakanku?
Terhadap segala kepandaiannya, Yan Hui tidak sombong atau suka berbantah bahkan lebih suka tinggal di luar sorotan. Ini menyebabkan Nabi berkomentar,”Sepanjang hari Aku bercakap-cakap dengan Hui, dalam percakapan ia tidak pernah membantah, seolah-olah bodoh. Tetapi, setelah ia undur dari hadapanKu dan Kuselidiki perilaku dalam kehidupan pribadinya, ternyata ia dpat memenuhi ajaranKu. Sesungguhnya Hui tidak bodoh.”Yan Hui tidak rakus akan kekayaan atau kedudukan. Ia hidup sederhana, hidup di gang kecil dan hanya makan nasi kasar dan air tawar. Baginya tiada kebahagiaan yang lebih besar daripada belajar. Di antara murid-murid Nabi tak seorangpun yang lebih memahami kebesaran dan misi suci yang diembanNya daripada Yan Hui. Ketika Nabi bersama murid-muridnya terkurung di suatu tempat di antara negeri Tien dan Chen Chai. Beliau bertanya kepada mereka,”Apakah kita telah berbuat salah; mengapa kita harus berada di dalam situasi demikian ini?
Zi Lu balas bertanya, “Mungkinkah kita telah berbuat salah? Atau mungkinkah kita memang tidak baik dan kurang cukup untuk dapat dipercaya?”
Zi Gong berkata, “Cita-cita atau angan-angan guru terlalu jauh bagi kebanyakan orang. Mungkinkah kita dapat agak menurunkan jangkauan angan-angan itu?
Hanya Yan Hui yang menjawab dengan suara nada yang pasti, “Sepanjang angan-angan Guru besar dan tinggi, apa buruknya bila angan-angan itu tidak dapat diterima oleh kebanyakan orang? Hal yang penting ialah bagaimana harus berusaha sebaik-baiknya melaksanakan angan-angan itu!”Karena itu, tidak mengherankan bahwa ketegaran dan komitmen Yan Hui terhadap prinsip yang dipegangnya itu mendapat pujian nabi, “Hui dapat sepanjang tiga bulan tidak melanggar Cinta Kasih, tetapi yang lain-lain hanya dapat bertahan harian atau sebulan saja. “Hui belum pernah memindahkan kemarahan kepada orang lain.
Sayangnya, orang yang demikian berprinsip dan berbakat ini meninggal pada usia muda, 32 tahun. Kematiannya sangat menggoncangkan hati Nabi, beliau menangis dan meratap, “O,mengapa THIAN mendukakanku? Mengapa THIAN mendukakanku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH