Home Tentang Kami Kontak Kami Donasi E-Book

LENTERA

Jaman dahulu ada seorang bernama Xia Ming, dia adalah tuna netra. Suatu hari Xia Ming pergi anjangsana ke teman karibnya. Sudah lama mereka tidak bertemu sehingga mereka melepas kerinduan hingga larut malam, akhirnya Xia Ming pun pamit pulang. Teman Xia Ming membujuk dia agar mau bermalam, namun Xia Ming tetap mau pulang malam itu juga. Maka terpaksa dikabulkan namun membekali Xia Ming sebuah lentera. Xia Ming mentertawakan temannya dan berkata: “Saya adalah seorang tuna netra, siang atau malam sama saja bagi saya. Apa gunanya lentera ini?” Temannya menjawab dengan sabar: “Malam tanpa rembulan betul-betul gelap sekali, kalau kamu bawa lentera maka pejalan kaki yang lain akan tahu didepannya ada orang dan tidak akan bertabrakan!”. “Betul juga” pikir Xia Ming. Maka dia pun membawa lentera dan bergegas pulang.

Di tengah jalan tiba-tiba Xia Ming ditabrak seseorang dan dua-duanya terjatuh. Xia Ming sambil ngomel dan berdiri, “Kamu ini buta ya, saya bawa lentera masih ditabrak!. Orang yang menabrak itu juga marah dan berkata: “Lentera apa?, kamu juga aneh, lentera yang tidak nyala ditenteng terus?”. Rupanya dalam perjalanan lentera yang dibawa Xia Ming tertiup angin dan padam.

Di atas ini hanyalah sebuah cerita, namun kita dapat menarik sebuah makna yang sangat dalam dan bermanfaat dalam hal pembinaan diri. Lentera adalah untuk menerangkan jalan bagi si pembawa dan sekaligus menerangi orang lain yang ada di sekitarnya, namun apa artinya kalau api dalam lentera itu padam?

Setiap orang memiliki sebuah lentera dalam hati yang disebut Ming Tek / Bing Tek (kebajikan yang bercahaya), dan selama kebajikan yang bercahaya itu memancarkan sinarnya maka dia tidak akan tersesat dalam menempuh jalan hidupnya, bahkan dapat menerangi orang lain dan bersama-sama menempuh Jalan Suci. Para Tochin, bagaimana dengan LENTERA yang ada dalam diri anda??? Mudah-mudahan terang selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH