Reporter : Tan Sudemi
Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2561 di Balai Sidang Jakarta, Sabtu, 20 Februari 2010 dengan Tema “Sekali Janji Terucap, Empat Ekor Kuda Tidak Bisa Menariknya Kembali”. Perayaan Imlek Nasional yang dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono, serta Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono beserta Menteri dan Pejabat Negara lainnya.
MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) sudah menyelenggarakan Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional yang ke-11 kalinya di Indonesia. Perayaan ini dapat terlaksana berkat jasa dari Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang telah mencabut Inpres Presiden No.14 tahun 1967 dengan Kepres No.6 Tahun 2000. Kepres itu memberikan kesetaraan umat beragama Khonghucu dengan umat beragama lainnya di Indonesia. Untuk mengenang jasa baik Gus Dur dalam kesempatan ini umat Khonghucu memanjatkan do’a khusus untuk mendiang Gus Dur pada Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional dan pembacaan Puisi untuk mendiang Gus Dur.
Berkaitan tema, “Sekali Janji Terucap, Empat Ekor Kuda Tidak Bisa Menariknya Kembali”, Presiden Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pesan itu bukan hanya berlaku untuk umat Khonghucu dan etnik Tionghoa, tetapi juga berlaku bagi semua orang, termasuk Presiden sendiri. “Oleh karena itu, marilah kita semua senantiasa menjaga sikap dan tutur kata kita, termasuk ketika harus berjanji. Marilah kita tegakkan dan jalankan sesanti ‘Satunya Kata dalam Perbuatan’, demikian disampaikan Presiden Bambang Yudhoyono.
Presiden juga kembali meminta kepada Menteri Agama, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta semua terkait untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan hak-hak sipil bagi umat Khonghucu dan etnis Tionghoa.
Print this page
Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2561 di Balai Sidang Jakarta, Sabtu, 20 Februari 2010 dengan Tema “Sekali Janji Terucap, Empat Ekor Kuda Tidak Bisa Menariknya Kembali”. Perayaan Imlek Nasional yang dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono, serta Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono beserta Menteri dan Pejabat Negara lainnya.
MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) sudah menyelenggarakan Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional yang ke-11 kalinya di Indonesia. Perayaan ini dapat terlaksana berkat jasa dari Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang telah mencabut Inpres Presiden No.14 tahun 1967 dengan Kepres No.6 Tahun 2000. Kepres itu memberikan kesetaraan umat beragama Khonghucu dengan umat beragama lainnya di Indonesia. Untuk mengenang jasa baik Gus Dur dalam kesempatan ini umat Khonghucu memanjatkan do’a khusus untuk mendiang Gus Dur pada Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional dan pembacaan Puisi untuk mendiang Gus Dur.
Berkaitan tema, “Sekali Janji Terucap, Empat Ekor Kuda Tidak Bisa Menariknya Kembali”, Presiden Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pesan itu bukan hanya berlaku untuk umat Khonghucu dan etnik Tionghoa, tetapi juga berlaku bagi semua orang, termasuk Presiden sendiri. “Oleh karena itu, marilah kita semua senantiasa menjaga sikap dan tutur kata kita, termasuk ketika harus berjanji. Marilah kita tegakkan dan jalankan sesanti ‘Satunya Kata dalam Perbuatan’, demikian disampaikan Presiden Bambang Yudhoyono.
Presiden juga kembali meminta kepada Menteri Agama, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta semua terkait untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan hak-hak sipil bagi umat Khonghucu dan etnis Tionghoa.
Print this page
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH