Home Tentang Kami Kontak Kami Donasi E-Book

BELAJAR HINGGA AKHIR HAYAT

Penulis Tan Sudemi
Suatu hari salah satu murid Nabi Kongzi bertanya tentang kapan ia boleh berhenti belajar. Nabi Kongzi menjawab bahwa belajar itu tidak boleh berhenti, belajar itu boleh berhenti kalau kita sudah masuk ke liang kubur alias meninggal dunia.

Di zaman Nabi Kongzi mengajar bahwa belajar itu bukan untuk tujuan mendidik setiap orang menjadi pintar. Belajar yang diutamakan adalah peningkatan moral, belajar untuk memperbaiki diri. Jika kita berbuat salah diri kita harus berani untuk memperbaikinya demikian ditekankan oleh Nabi Kongzi. Belajar menjadi pintar adalah urutan selanjutnya. Kejujuran dan ketulusan hati tidak bisa di didik  dalam satu hari melainkan melalui tahapan-tahapan yang kita lalui dengan belajar. Di zaman sekarang pendidikan diutamakan untuk mendidik orang menjadi pintar sementara peningkatan moral diabaikan. Para siswa ditekan untuk mengejar nilai, hasilnya adalah kita mengeluarkan suatu produk manusia yang pintar tetapi tak bermoral. Produk manusia yang dihasilkan seperti menjadi manusia yang sombong dan manusia-manusia pintar tetapi memiliki pendidikan moral yang rendah sehingga mereka berani melakukan korupsi.

Orang bodoh untuk mendidiknya menjadi pintar itu tidaklah sulit tetapi mendidik setiap orang menjadi jujur tidak bisa dalam satu hari. untuk menjadi jahat anda hanya butuh waktu satu detik, untuk menjadi orang baik anda butuh waktu berhari-hari, berminggu-minggu, berulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk suatu proses peningkatan moral.

Belajar itu tidak hanya untuk menambah pengetahuan positif seperti peningkatan ketrampilan maupun akademik tetapi belajar juga dengan membaca kitab untuk peningkatan moral diri dan belajar terus menerus tanpa henti. Tentu saja belajar bukan asumsi untuk membaca buku saja tetapi belajar untuk memperbaiki diri setiap hari dengan terus menerus dari hari ke hari dengan tujuan agar lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Nabi Kongzi bersabda tingkatkan pengetahuan dengan membaca kitab-kitab dan batasi dirimu dengan kesusilaan, sehingga tidak melanggar batas kebenaran.

print this page Print this page

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH