Home Tentang Kami Kontak Kami Donasi E-Book

DAMAI ITU INDAH, HIDUP RUKUN ITU MENYENANGKAN

Di empat penjuru lauatan semua adalah saudara (Lun Yu XII : 5)
Hidup menjadi hidup karena perubahan, perubahan tentu melahirkan perbedaan, dan perbedaan memerlukan harmoni agar perbedaan itu tidak dipertentangkan namun terserasikan, inilah keindahan. Kita tak mungkin menghindar dari kemajemukkan, maka persatuan dan kesatuan inilah yang menyatukan kita dalam Indonesia tercinta. Bila kita tak mau dan siap dalam menerima dan bersama, maka hancurlah Indonesia. Menerima dan bersama adalah kodrati manusia hidup di dunia, dan ini menuntut toleransi, solidaritas dan harmoni untuk menepatinya.
  • Toleransi adalah menerima perbedaan yang ada dalam kebersamaan sebagai satu bangsa, tertuntut dalam pengamalan nyata keseharian yang tak perlu menunggu atau masih perlu tawar menawar, hingga “kita” bisa lebih dominan dari “kami” apalagi “aku” yang beriringan dengan tidak mengabaikan “dia / mereka” atau “kamu / kalian” dengan disertai yaitu tadi : toleransi berimbang.
  • Solidaritas adalah perekat kebersamaan yang memerlukan jawaban nurani dan konkrit. Terasakan “kita” bila bagian dari “kita” tertinggal / terkesampingkan ? Dimana “kita” tatkala bagian dari “kita” memerlukan uluran tangan dalam derita dan cobaan ? Pernahkah “kita” punya kepedulian atas masalah “kita” yang memerlukan partisipasi nyata ? Ini sebagian dari pertanyaan yang perlu jawaban agar perekat persatuan dan kesatuan bisa tetap ada.
  • Harmoni adalah bergantung dari niat bukan bentuk yang jadi dengan sendirinya, dan itulah masalah kita dalam hidup, sederhana tampaknya dan tak mudah mengejawantahkannya, semua kembali kepada kita mau atau tidak ?
Ruang bisa sempit bisa luas, namun demikian ada kesepakatan atas batas yang tentunya mengikat yang bersepakat. Indonesia adalah batas kesepakatan yang mengikat yang bersepakat. Indonesia adalah batas kesepakatan yang mengikat kita sebagai bangsa Indonesia. Dan tentunya sekat-sekat yang lebih spesifik seperti suku, agama, ras, dan golongan disatukan dalam koridor satuan Indonesia, perbedaan yang ada adalah komponen dari pluralisme didalamnya, maka bisakah keterikatan kita pada kesepakatan kita terjaga agar konflik tak perlu dipertajam dan perbedaan bisa dikompromikan menjadi win-win solution adalah kunci menyelesaikan masalah yang pasti akan tetap ada dan muncul dalam kehidupan bangsa yang mejemuk dan dinamis ini. Kesadaran atas kebutuhan satu kekuatan yang merupakan hasil dari bersatunya kekuatan komponen bangsa demi satu cita, satu rasa, satu cinta : Indonesia jelas lebih dibutuhkan dari satu kekuatan komponen terkuat. Siapkah kita untuk menerima dan bersama dalam “ruang” seperti ini ?


Pada Mu negeri kami berjanji,
Pada Mu negeri kami berbakti,
Pada Mu negeri kami mengabdi,
Bagi Mu negeri jiwa raga kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH