Di wilayah Zhao, terdapat seorang bangsawan bernama Cheng Yang Kan. Pada suatu hari, rumahnya terlalap api dan orang-orang perlu menaiki atap untuk memadamkannya. Ia tidak mempunyai tangga, maka ia menyuruh putranya, Cheng Yang Nu, untuk pergi dan meminjam tangga dari temannya Ben Shui.
Sebagai seorang laki-laki muda yang menganggap bahwa sopan santun adalah hal yang terpenting, Cheng Yang Nu menyempatkan diri mengambil topi dan jubah yang sesuai dengan acara-acara formal dan kemudian berjalan lambat-lambat seperti seseorang yang memiliki status seperti dirinya. Ketika akhirnya tiba di rumah Tuan Ben, ia membungkuk hormat sebanyak tiga kali kepada tuan rumahnya sebelum ia setuju untuk memasuki aula. Tuan Ben memerintahkan para abdinya agar menyiapkan perjamuan. Berbagai hidangan termasuk daging yang diasinkan dan daging yang direbus dalam saus kecap, dibawa ke meja dan minuman anggur juga disajikan. Setelah menyesap sedikit dari cangkirnya, pemuda itu berdiri, mengangkat cangkir di tangannya, untuk mengundang tuan rumah minum bersamanya. Ia melakukan hal itu untuk menunjukkan rasa hormat kepada teman ayahnya.
Setelah semua formalitas ini dilakukan sebagaimana mestinya, Tuan Ben Shui berkata, "Hari ini Anda harus merendahkan diri untuk menghormati gubuk reyot saya dengan kehadiran Anda. Pastinya Anda memiliki perintah untuk saya laksanakan. Bolehkan saya bertanya apa itu?"
Baru pada saat itulah Cheng Yang Nu menjelaskan tujuan kedatangannya. "Langit telah membiarkan bencana mendatangi kediaman saya," katanya. "Tanpa dapat berbuat apa-apa, kebakaran terjadi, dan apinya semakin dan semakin membesar, mengancam untuk melalap seluruh rumah. Cara terbaik untuk memadamkannya, kami kira, adalah dengan menuang air dari atap. Namun kami tidak dapat mencapai atap, karena kami tidak memiliki sayap. kemudian, kami mendengar bahwa Anda memiliki sebuah tangga. Akankah Anda berbaik hati untuk meminjamkannya kepada kami?"
Ketika mendengar hal ini, Tuan Ben Shui mengentakkan kakinya dengan putus asa, dan berteriak, "Sungguh keterlaluan dirimu! Sungguh keterlaluan dirimu! Jika seseorang tengah makan di gunung ketika ia berjumpa dengan seekor harimau, ia harus memuntahkan makanan dalam mulutnya dan lari menyelamatkan diri pada saat itu juga. Jika seseorang sedang mencuci kakinya di sungai saat melihat seekor buaya, ia harus meninggalkan tempat itu cepat-cepat, sekalipun tanpa memakai sepatu. Rumahmu kebakaran. Apakah menurutmu waktunya tepat bagimu untuk mempertunjukkan formalitas?"
Tergesa-gesa, Tuan Ben mengambil tangganya dan berlari bersama si pemuda ke tempat tinggal Cheng Yang Kan. Saat mereka tiba, seluruh rumah itu hanya tinggal abu.

Cerita yang sangat bermanfaat nih.
BalasHapusHebat!